Rabu, 27 Januari 2010

Indeks Upah Buruh VS Indeks Harga Konsumen
Di Jawa Timur

Tinggi rendahnya upah buruh sangat menentukan kesehteran buruh, semakin tinggi upah yang diterima semakin tinggi tingkat kesejahteraan buruh. Upah buruh yang rendah justru cenderung menunjukkan bahwa tidak mempunyai kemampuan untuk bersaing dan menghambat tercapainya kesejahteraan bagi rakyat. Upah yang tinggi membuat daya beli masyarakat meningkat yang dapat mendorong tumbuhnya sektor industri. Di dalam konteks upaya terus menekan upah buruh, juga akan menimbulkan kesenjangan sosial dan ongkos sosial yang tinggi dan juga akan menyebabkan makin lemahnya konsumsi sektor privat. Oleh sebab itu kunci dari meningkatkan daya saing di Indonesia adalah pemilah-milahan industri yang jelas mempunyai keunggulan kompetitif dan meningkatkan produktivitas.
Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum kesejahteraan buruh dari tahun ketahun menunjukkan peningkatan. Hal ini ditunjukkan oleh dua indicator yaitu:
a. Nilai rata-rata kenaikkan upah buruh tiap tahun lebih besar dibanding dengan nilai inflasi
Kesejahteraan masyarakat menjadi lebih rendah akibat terjadinya inflasi semakin tinggi inflasi semakin semakin besar penurunan kesejahteraan masyarakat, karena daya beli masyarakat berkurang sebesar nilai inflasi. Oleh karena itu dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah selain meningkatkan gaji pegawai juga menekan laju inflasi. Pengaruh inflasi terhadap kesejahteraan masyarakat dapat dieleminir apabila kenaikkan gaji pegawai lebih besar dari inflasi. Dengan nilai rata-rata kenaikkan upah buruh yang lebih besar dari inflasi yang terjadi pada tahun yang sama menunjukkan bahwa kesejahteraan buruh meningkat walau peningkatannya tidak sebesar kenaikkan upah yang diterima karena harus dikurangi dengan besarnya inflasi.
b. Nilai rata-rata indeks upah buruh lebih besar dibanding indeks harga kunsumen.
Indek harga konsumen menggambarkan tingkat kenaikkan harga barang kebutuhan masyarakat, terutama kebutuhan barang-barang kebutuhan pokok. Naiknya harga barang yang dibutuhkan masyarakat menyebabkan kesejahteraan masyarakat menurun, semakin tinggi indeks harga konsumen berarti harga barang yang dibutuhkan masyarakat semakin mahal sehingga masyarakat tidak mampu menjangkau. Semakin rendahnya daya beli masyarakat atau semakin tidak mampunya masyarakat untuk mengkonsumsi barang menunjukkan rendahnya kesejahteraan masyarakat. Kenaikkan harga barang tersebut tidak berpengaru terhadap kesejahteraan masyarakat apabila pendapatan masyarakat naik lebih tinggi dibanding dengan kenaikkan harga barang. Hasil analisis menunjukkan bahwa indeks upah buruh selalu lebih tinggi dibanding dengan indeks harga konsumen, sehingga buruh masih mampu membeli barang kebutuhan hidupnya karena upahnya naik lebih tinggi dibanding dengan kenaikkan harga barang, bahkan daya belinya meningkat oleh karenannya kesejahteraan buruh lebih baik.
Meningkatnya kesejahteraan buruh bukan berarti jumlah masyarakat miskin berkurang, walau upah buruh merupakan indikator kemiskinan tetapi masih banyak indikator lain yang menjadi ukuran untuk mengukur kemiskinan masyarakat. Analisis di atas terbatas pada menjelaskan bahwa kesejateraan buruh terus bertambah apabila dibandingkan kesejahteraan tahun-tahun sebelumnya. Indikator lain untuk mengetahui apakah jumlah masyarakat miskin berkurang atau sebaliknya adalah anggka pengangguran, walau kesejahteraan buruh naik seiring dengan naiknya upah buruh apabila pertumbuhan lapangan kerja tidak sebanding dengan naiknya masyarakat pencari kerja maka jumlah masyarakat miskin akan meningkat karena pekerja harus menanggung beban masyarakat yang belum bekerja sehingga membuat masyarakat tidak miskin menjadi miskin karena meningkatnya beban (biaya) hidup yang harus ditanggung
Selain kurang tersediannya kesempatan kerja bagi pencari kerja, meningkatnya jumlah masyarakat miskin juga didorong oleh pemutusan hubungan kerja (PHK). Penerunan aktivitas produksi sektor usaha yang menyebabkan di”rumah”kannya atau diputusnya hubungan kerja sejumlah buruh merupakan stimulir yang semakin mempercepat jumlah masyarakat miskin. Oleh karena itu permasalahan utama sebenarnya bukan pada kenikkan upah buruh tetapi yang lebih penting adalah kelangsungan pekerjaan bagi masyarakat yang sudah bekerja serta terciptanya lapangan kerja baru untuk menampung masyarakat pencari kerja.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan :
1. Kenaikkan upah buruh dari tahun ke tahun telah mampu meningkatkan kesejahteraan buruh, yang ditunjukkan oleh kenaikkan rata-rata upah buruh yang lebih tinggi dibanding inflasi. Upah buruh selama periode tahun 2000 sampai 2006 rata-rata naik sebesar 13,38% pertahun sementara dlam periode yang sama rata-rata inflasi hanya sebesar 7,82%.
2. Peningkatan kesejahteraan buruh juga ditunjukkan oleh laju indeks upah buruh yang lebih besar dibanding indeks harga konsumsi. Selama periode tahun 2000 sampai dengan 2006 indeks upah buruh tumbuh sebesar 111,90% sementara indeks harga konsumen hanya tumbuh sebesar 66,86%.
3. Berdasarkan analisis trend, kesejahteraan buruh sektor industri tumbuh lebih cepat dibaning pertumbuhan kesejahteraan buruh pertanian dan perhotelan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar